Sistem pengendalian sistem informasi dan komputer
Di dunia saat ini, makin banyak perusahaan yang bergantung pada teknologi informasi (TI) untuk memproses informasi bisnisnya secara elektronis. Organisasi menggunakan TI untuk menjalankan bisnisnya, produksinya, dan melaksanakan pelayanannya. Perusahaan tidak dapat lagi membangun penghalang di sekeliling sistem informasinya serta mengunci semua orang di luar. Sebaliknya, mereka harus berbagi informasi dan menggunakan TI untuk menghubungkan sistem informasinya dengan pihak-pihak yang sering berinteraksi dengan mereka, yaitu: pelanggan, vendor, pegawai, mitra bisnis, pemegang saham, dan lembaga pemerintah. Peningkatan hubungan ini membuat sistem informasi lebih rentan terhadap masalah.
Mencapai keamanan dan pengendalian yang
memadai atas sumber daya informasi organisasi, harus menjadi prioritas pihak
manajemen puncak. Oleh karena sistem informasi berkembang, begitu pula dengan
sistem pengendalian internal. Ketika bisnis bergeser dari sistem manual ke
sistem komputer utama, pengendalian baru harus dikembangkan untuk menurunkan
atau mengendalikan risiko yang dibawa oleh sistem informasi berdasarkan
komputer yang baru ini. Oleh karena adanya pergeseran ke lingkungan e-commerce
berdasarkan Internet, pengendalian baru perlu dikembangkan untuk mengendalikan
munculnya risiko-risiko baru.
Untungnya, perkembangan dalam sistem
informasi dan dalam TI juga memberikan kesempatan bagi organisasi untuk
meningkatkan pengendalian internalnya.
Apa yang Terdapat dalam Sistem Andal?
Ada 4 prinsip secara umum untuk
menetapkan apakah suatu sistem andal atau tidak, yaitu:
1. Ketersediaan
(availability). Sistem tersebut tersedia untuk dioperasikan dan digunakan
dengan mencantumkannya pada pernyataan atau perjanjian tingkat pelayanan.
2. Keamanan
(security). Sistem dilindungi dari akses fisik maupun logis yang tidak memiliki
otorisasi. Hal ini akan membantu mencegah: a) penggunaan yang tidak sesuai,
pemutarbalikan, penghancuran atau pengungkapan informasi dan software, serta,
b) pencurian sumber daya sistem.
3. Dapat
dipelihara (maintainability). Sistem dapat diubah apabila diperlukan tanpa
mempengaruhi ketersediaan, keamanan, dan integritas sistem. Hanya perubahan
dokumen yang memiliki otorisasi dan teruji sajalah yang termasuk dalam sistem
dan data terkait. Bagi seluruh perubahan yang telah direncanakan dan
dilaksanakan, harus tersedia sumber daya yang mengelola, menjadwalkan,
mendokumentasikan, dan mengkomunikasikan perubahan ke pihak manajemen dan para
pemakai yang memiliki otorisasi.
4. Integritas
(integrity). Pemrosesan sistem bersifat lengkap, akurat, tepat waktu dan
diotorisasi. Sebuah sistem dikatakan memiliki integritas apabila dapat
melaksanakan fungsi yang diperuntukkan bagi sistem tersebut secara keseluruhan
dan bebas dari manipulasi sistem, baik yang tidak diotorisasi maupun yang tidak
disengaja.
Bagi setiap prinsip keandalan di atas,
tiga kriteria berikut ini dikembangkan untuk mengevaluasi pencapaian
prinsip-prinsip tersebut, yaitu:
1. Entitas
memiliki tujuan kinerja (performance objective), kebijakan, dan standar yang telah
ditetapkan, didokumentasikan, dan dikomunikasikan, dan telah memenuhi tiap
prinsip keandalan. Tujuan Kinerja didefinisikan sebagai tujuan umum yang
ingin dicapai entitas. Kebijakan adalah peraturan-peraturan yang
memberikan arah formal untuk mencapai tujuan, dan mendorong kinerja. Standar
merupakan prosedur yang dibutuhkan dalam implementasi, agar sesuai dengan
kebijakan.
2. Entitas
menggunakan prosedur, sumber daya manusia, software, data dan infrastruktur
untuk mencapai setiap prinsip keandalan, dengan berdasarkan pada kebijakan dan
standar yang telah ditetapkan.
3. Entitas
mengawasi sistem dan mengambil tindakan untuk mencapai kesesuaian dengan
tujuan, kebijakan, dan standar, untuk setiap prinsip keandalan.
Pengendalian yang Berhubungan dengan
Beberapa Prinsip Keandalan
Pengendalian berikut ini sesuai untuk
beberapa prinsip keandalan, yaitu: perencanaan strategis dan penganggaran,
mengembangkan rencana keandalan sistem, dan melaksanakan dokumentasi.
Tabel Ringkasan Pengendalian Umum Utama
Keandalan
Kategori Pengendalian
|
Ancaman/Risiko
|
Pengendalian
|
Perencanaan strategis dan penganggaran
|
Sistem Informasi mendukung strategi
bisnis, kurangnya penggunaan sumber daya, kebutuhan informasi tidak dipenuhi
atau tidak dapat ditanggung
|
Rencana strategis berlapis yang secara
periodik dievaluasi, tim penelitian dan pengembangan untuk menilai dampak
teknologi baru atas jalannya bisnis, anggaran untuk mendukung rencana
strategis.
|
Mengembangkan rencana keandalan sistem
|
Ketidakmampuan untuk memastikan
keandalan sistem
|
Memberikan tanggung jawab perencanaan
ke pihak manajemen puncak; secara terus-menerus meninjau dan memperbarui
rencana; mengidentifikasi, mendokumentasikan, dan menguji kebutuhan, tujuan,
kebijakan, dan standar keandalan pemakai; mengidentifikasi dan meninjau
seluruh persyaratan hukum yang baru maupun yang telah diubah; mencatat
permintaan pemakai atas perubahan; mendokumentasikan, menganalisis, dan
melaporkan masalah dalam hal keandalan sistem; menetapkan tanggung jawab
kepemilikan, penyimpanan, akses, dan pemeliharaan atas sumber daya informasi;
mengembangkan program kesadaran atas keamanan serta mengkomunikasikannya pada
seluruh pegawai; meminta pegawai baru untuk menandatangani perjanjian
keamanan; melaksanakan penilaian risiko atas seluruh perubahan dalam
lingkungan sistem.
|
Dokumentasi
|
Desain, operasi, tinjauan, audit, dan
perubahan sistem yang tidak efektif
|
Dokumentasi dapat diklasifikasikan
menjadi 3 kategori dasar, yaitu: (1) Dokumentasi administratif
(standar dan prosedur untuk memproses, menganalisis, mendesain, memprogram,
menangani file dan menyimpan data), (2) dokumentasi sistem (input
aplikasi, tahap pemrosesan, output, kesalahan penanganan), (3) dokumentasi
operasional (konfigurasi perlengkapan, program, file, susunan dan
pelaksanaan prosedur, tindakan korektif).
|
PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI
Ø Sekelompok elemen-elemen yang
terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
Elemen sistem :
Tidak semua sistem memiliki
kombinasi elemen yang sama, tapi suatu susunan dasar adalah :Input,
Transformasi, Output, Mekanisme Kontrol, Tujuan.
Jenis Sistem :
Sistem Lingkaran Terbuka à sistem yang tidak mempunyai elemen
mekanisme kontrol, dan tujuan.
Sistem Lingkaran Tertutup à sistem yang disertai oleh adanya
elemen mekanisme kontrol dan tujuan.
Sifat Sistem :
1. Sistem terbuka : Sistem yang dihubungkan dengan
lingkungannya melalui arus sumberdaya.
2. Sistem Tertutup : Sistem yang sama sekali tidak
berhubungan dengan lingkungannya.
Sistem Fisik : sistem yang terdiri dari sejumlah
sumber daya fisik
Sistem Konseptual : sistem yang menggunakan
sumberdaya konseptual (data dan informasi) untuk mewakili suatu sistem fisik.
Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer
Fokus Awal Pada Data
Pada awal
abad ke 20 pemakaian komputer terbatas hanya untuk aplikasi akuntansi dan
digunakan nama EDP yang merupakan aplikasi sistem informasi yang paling dasar
dalam setiap perusahaan. Sekarang kita menggunakan istilah SIA untuk
menggantikan EDP.
Fokus
Baru Pada Informasi
Konsep
penggunaan komputer untuk mendukung sistem informasi manajemen mulai
diperkenalkan pada tahun 1964 oleh para pembuat komputer. Konsep SIM menyadari
bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan
informasi manajemen.
Fokus
Revisi Pada Pendukung Keputusan
Sementara
SIM terus berkembang dalam menghadapi kelemahan-kelemahannya, muncul pendekatan
baru dengan nama DSS, yaitu sistem penghasil informasi yang ditujukan pada
suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer.
Fokus
Sekarang Pada Komunikasi
Penerapan
OA (Office Automation) untuk memudahkan komunikasi dan peningkatan
produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor lainnya melalui
penggunaan alat-alat elektronik.
Fokus
Potensial Pada Konsultasi
Saat ini
sedang berlangsung gerakan untuk menerapkan Kecerdasan Buatan (AI) bagi
masalah-masalah bisnis. Ide dasar dari AI adalah bahwa komputer dapat diprogram
untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia.
Definisi
SIA :
Suatu
komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah,
menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan
yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Karakteristik
SIA yang
membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
1. SIA melakasanakan tugas yang
diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif
standar
3. Menangani data rinci
4. Berfokus historis
5. Menyediakan informasi pemecahan
minimal
Perbedaan SIA dan SIM :
· SIA mengumpulkan mengklasifikasikan,
memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
· SIM mengumpulkan mengklasifikasikan,
memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
2 komponen SIA
- Spesialis Informasi
- Akuntan
Contoh SIA sebagai pusat informasi
perusahaan :
Bagian pemasaran mempertimbangkan
untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk
itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat
diperoleh dari usulan produk baru tersebut
Bagian SIA memproyeksikan perkiraan
biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut,
kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses
hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian
pemasaran.
Selanjutnya kedua bagian akan
merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.
Dari contoh diatas dapat ditemukan 2
aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
1. Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang
mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
2. Peranan SIA dalam menghasilkan
informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.
Informasi
Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :
- informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk
laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
- Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi
manajemen dalam pengambilan keputusan.
Didalam
Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi perencanaan dan
pengendalian perusahaan, yaitu :
1. Sistem Akuntansi Biaya
2. Sistem Budgeting
Sistem
Akuntansi Biaya
à
Digunakan untuk
membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari aktivitas pengadaan,
proses distribusi dan penjualan
Budgeting
à adalah proyeksi keuangan perusahaan
untuk masa depan yang bermanfaat untuk menolong manajer dalam perencanaan dan
pengawasan
Unsur-unsur
yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :
1. Analisa Perilaku
2. Metode kuantitatif
3. Komputer
Analisa
Perilaku
Setiap sistem
yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali
seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam
sistem tersebut.
Akuntan
tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana
memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
Selain itu
juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang
berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan
diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior)
para pengambil keputusan.
Metode
Kuantitatif
Dalam
menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk
meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.
Komputer
Pada
beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan
rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada
akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar